Selasa, 18 September 2012

Artikel


Tema : Menguatkan nilai-nilai negara kesatuan RI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika

KEANEKARAGAMAN SUKU BANGSA
DALAM NEGARA KESATUAN RI BERDASARKAN BHINEKA TUNGGAL IKA
Negara kesatuan adalah negara yang berdaulat, dimana pemerintah pusat sebagai kekuasaan tertinggi. Sedangkan nilai-nilai negara kesatuan berarti makna yang terkandung dalam negara kesatuan tersebut. Sebuah ‘Makna’ tentu saja akan lebih berharga jika kita me.
Indonesia merupakan negara multi etnik, multi ras , dan multi agama yang memiliki wilyah luas dengan rakyatnya yang beranekaragam. Walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tentu saja harus tetap menjadi satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Jika tidak, tentu saja bangsa ini akan mudah diadu domba dan dijajah secara fisik dan pikiran oleh bangsa lain. Maka dari itu, semangat Bhineka Tunggal Ika yang membara dalam jiwa seluruh masyarakat Indonesia sangat diperlukan untuk membangun rasa nasionalisme bangsa Indonesia, dimana seluruh rakyat memiliki andil untuk memperat persatuan Indonesia dan saling membahu untuk mewujudkan tujuan negara, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bhineka Tunggal Ika, atau pengertian sederhananya adalah meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu, yang berasal dari buku atau kitab sutasoma karangan Mpu Tantular / Empu Tantular. Secara mendalam Bhineka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Dipersatukan dengan bendera, lagu kebangsaan, mata uang, bahasa dan lain-lain yang sama, bangsa Indonesia pun mengaku Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa (sebagaimana Sumpah Pemuda tahun 1928), satu tujuan, dan tentunya satu negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini berarti, dengan kita ber-Bhineka Tunggal Ika, kita sudah turut andil dalam upaya menguatkan nilai-nilai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
            Salah satu upaya yang penting dalam rangka menguatkan nilai-nilai negara kesatuan RI adalah dengan berpartisipasi dalam berBhineka Tunggal Ika. Memang sudah menjadi kewajiban kita, Warga negara Indonesia, untuk berpartisipasi dalam upaya mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia sendiri. Berpartisipasi dalam artian turut serta atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dapat menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia.
            Berdirinya organisasi-organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan memperlihatkan adanya kesadaran untuk bersatu, walaupun masih bersifat terbatas pada daerah masing-masing. Pada dasawarsa ke-2 abad 20, rasa kedaerahan mulai memudar digantikan oleh keinginan untuk membentuk persatuan yang bersifat nasional. Sebagai puncak keinginan pemuda untuk membentuk persatuan yang bersifat nasional yaitu Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Sumpah pemuda yang diputuskan dalam Kongres Pemuda II , mempunyai arti yang penting dalam perkembangan bangsa Indonesia. Semangat persatuan yang dikumandangkan bersama berhasil mengatasi prasangka suku, golongan, dan budaya. Sumpah Pemuda menjiwai perjuangan nasional selanjutnya dan kehidupan bangsa Indonesia sudah mencapai kemerdekaan.
            Nilai-nilai budaya tentang persatuan dan kesatuan sebenarnya telah dimiliki dan dijunjung tinggi oleh masing-masing suku bangsa di Indonesia. Nilai-nilai tersebut antara lain :
1.      Nilai yang terkait pada ajaran desa mawa cara negara mawa tata.
      Ajaran ini terdapat pada suku bangsa Jawa yang mengandung petunjuk bagi kearifan pola hubungan antar satu bangsa maupun antar wilayah atau negara, dengan ajaran orang dari daerah masing-masing mempunyai adat kebiasaan dan kebudayaan yang berbeda.
2.      Nilai yang terkait pada ajaran kiwa tengen mula matunggalan.
Dalam ungkapan tersebut terkandung nilai pentingnya persatuan antar kelompok mayoritas dan minoritas atau antar kelompok lemah dan kelompok kuat, meliputi antar sukubangsa, antar agama, kaya miskin dan sebagainya agar dapat mencapai suatu kondisi yang ideal dalam masyarakat.
3.      Nilai toleransi
Adanya nilai toleransi telah dibuktikan pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang mengikrarkan “satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita.”
4.      Nilai menjunjung tinggi masyarakat dan kegotongroyongan.
Mengutamakan masyarakat, misalnya dalam suatu musyawarah.
5.      Nilai kesetiakawanan, dan
6.      Nilai tenggang rasa
            Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia. Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.
Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat dari sifat dan sikap dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut :
A .Kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah   keluarga.

B. Antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

C. Dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
Dengan bermusyawarah kita tidak akan bercerai-berai, karena akan diperoleh suatu mufakat.

Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan. Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air.
 Dengan adanya pertukaran kesenian tersebut, dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara lain:
A.    Dapat saling pengertiaan antarsuku bangsa : Dengan adanya pertukaran kesenian, kita dapat saling memahami suku lain selain suku kita, dengan demikian, kita akan lebih pengertian atau menghormati antar suku bangsa.

B.     Dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan : Ketika kita sudah saling pengertian antar suku bangsa, pasti rasa persatuan dan kesatuan akan timbul dengan sendirinya.

C.     Dapat mengurangi prasangka antar suku : Jika rasa persatuan dan kesatuan sudah tumbuh, tentu prasangka buruk tentang suku lain akan memudar seiring dengan berjalannya waktu.

D.    .Dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa : Setelah ketiga hal tadi terwujud, otomatis rasa kecintaan pada tanah air pun akan muncul bahkan semakin bertambah.


Keanekaragaman suku bangsa jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikannya. Di samping itu, dengan mendalami suku bangsa yang beraneka ragam tersebut, wawasan kita akan bertambah sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang dianggap lemah. Kita dapat menjadi bangsa yang mau dan mampu menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa keanekaragaman kebudayaan tersebut. Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar. Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan dari siapapun.


Kesimpulan:
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari beribu-ribu pulau  yang besar dan kecil, dan dihuni oleh beratus-ratus suku bangsa, dan diikat oleh satu semboyan yang mempersatukan bangsa. Semboyan itu adalah “BHINEKA TUNGGAL IKA”.
Jadi, untuk menguatkan nilai-nilai dari Negara Kesatuan Republik Indonesia kita harus ber-Bhineka Tunggal Ika. Jika tidak, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan tercerai berai seperti lid-ilidi yang  terlepas dari ikatannya.












Daftar Pustaka :

Sabtu, 15 September 2012

Artikel

Baru bikin artikel iseng, buat jurnal di sekolah sih. Sekalian share disini :)


                                    Friendship For Life. Life For Friendship


                                                                                                                                                                      
Have a friendship is the best feeling ever.  Begitu deh, kira-kira gambarannya tentang sebuah persahabatan. Siapa sih yang ngga punya sahabat? Semua orang pasti punya sahabat, meski hanya terhitung satu atau dua orang, tapi bagaimana pun itu, sahabat tetaplah sahabat. Terus, berbeda ngga sih teman dan sahabat itu?
Nah, teman dan sahabat itu berbeda loh, readers. Teman  bisa dibilang seseorang yang kita kenal sejak lama atau yang baru saja kita kenal dan orang yang ada disekitar kita yang hubungannya hanya sekedar untuk saling berinteraksi satu sama lain. Sedangkan sahabat, selain termasuk sebagai teman, sahabat juga selalu ada bersama kita, kalau kebanyakan orang bilang sih, selalu ada dalam suka dan duka.
Jadi, sekarang udah tahu dong apa perbedaan antara teman dan sahabat?
Kita bisa saja mempunya banyak teman, tapi ngga berarti kita punya banyak sahabat juga, loh. Kenapa begitu ya? Karena, punya sahabat itu berarti kita sudah percaya banget sama orang itu, tentunya kita ngga gampang untuk menaruh kepercayaan dengan orang lain.
Ada beberapa ciri-ciri seseorang bisa dibilang sebagai seorang sahabat, seperti:
-          Care. Ya, orang itu selalu care atau peduli sama kita. Dalam kondisi apapun kita, orang itu selalu berusaha ada untuk kita. Termasuk jika kita memerlukan bantuannya.
-          Always together. Yaps, ini nih pasti banget. Sahabat itu selalu nempel sama sahabatnya. Kemana mana bareng-bareng,  have fun bareng, susah susahan bareng, wah pokoknya segalanya dilakukan bareng-bareng!
-          Believe each others. Kalau kita udah saling percaya satu sama lain, termasuk curhat-curhatan bareng, itu bisa dibilang sahabat. Sahabat yang baik akan memberikan saran pada sahabatnya ketika dia sedang terkena masalah,  setidaknya selalu bersedia dengan ikhlas mendengarkan keluh kesah sahabatnya meski belum bisa memberi saran.

Sahabat kalian tentu sudah mempunyai ciri-ciri seperti di atas, kan? Nah, sekarang kita perhatikan pentingnya mempunyai sahabat/persahabatan:
-          Punya teman curhat. Remaja jaman sekarang lagi ngehits banget tuh sama yang namanya ngegalau, atau punya problem yang terkdang ngga bisa buat mereka pendem sendiri, ini salah satu fungsi persahabatan. Kalau kita punya sahabat, kita gak ngga sungkan-sungkan lagi untuk bercerita pada mereka, karena sudah adanya rasa saling percaya yang sudah dijelaskan sebelumnya. Hasilnya, selain dapat menyelesaikan masalah kita atas saran-saran mereka, hati kita juga akan merasa tenang karena tak ada yang mengganjal lagi.
-          Punya teman seperjuangan. Biasanya sahabat kita adalah sahabat seperjuangan kita. Segalanya dilakukan bersama, tak pandang senang maupun susah.
-          Menyehatkan. Dengan kumpul bareng sahabat, kita bisa mendapat aura positif baik lahir dan batin. Contohnya tertawa, kita bahkan ngga sadar hanya dengan tertawa saja dapat menyehatkan.
Dari hal-hal diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sahabat adalah seseorang yang benar-benar dekat dengan kita, bukan hanya itu, hanya sahabat yang sejati akan menerima apa adanya diri kita.

                               

Beberapa hal yang seringkali menjadi penghancur persahabatanan :

1. Ketidakterbukaan
2. Kehilangan kepercayaan
3. Perubahan perasaan antar lawan jenis
4. Ketidaksetiaan.
Tetapi, jangan salah. Penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya. Yap,  Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Banyak banget kan, readers, keuntungan mempunyai sahabat dan tentunya sebuah persahabatan. So, sayangilah sahabat-sahabat kalian, selagi mereka masih ada disisi kalian.

Jumat, 14 September 2012

PUISI

RINDU
Karya : Nurul Amaliya

Disaat mentari pagi terbangun
Aku masih tetap melihat bayangmu
Disaat hujan menunjukkan kemampuannya
Aku masih disini merasakan kehadiranmu
Tahukah kamu bunga indah itu tak sendiri?
Tahukah kamu pelangi itu takkan pernah datang tanpa alasan?
Karena kamu bagiku yang terindah
Dan kamu adalah alasan pencarianku
Demi namaku yang tak pernah bersatu denganmu
Aku merindukanmu


Hening
Karya : Nurul Amaliya

Ditengah keramaian orang, aku termenung
Memikirkan hal-hal yang tak pernah terbendung
Lamunan seakkan menyibakku
Bahwa aku tak selalu terpaku
Terpakku dalam waktukku saat ini
Aku tahu, aku tak sendiri
Tuhan selalu menyertaiku
Dalam derap langkahku
Bila waktuku hampir usai
Sadarkanku dalam keheningan ini



BEWARA

Minggu lalu saya diberikan tugas Bewara. Sekarang saya share, semoga bermanfaat :)



                                                                             BEWARA               


Di uningankeun ka sakabeh siswa-siswi SMA Taman Harapan, dua minggon deui bade di ayakeun lomba kabersihan antar kelas. Nyaeta  jatuh poe Senen, 12 april 2008 tabuh dalapan enjing. Juarana bade di umumkeun poe Rebo, 13 April 2008 di lapangan basket.
 
Hadiahna diantarana teh nyaeta:
-Juara I: Tropi, piagam, paket alat kabersihan kelas sareng uang Rp.500.000 keur kas

-Juara II: Tropi, piagam, paket alat kabersihan, uang Rp.300.000,00

-Juara III: Tropi, piagam, paket alat kabersihan, uang Rp.200.000,00

Mangga daftarkeun kelasna masing-masing ka guru kasiswaan (Bu Runisa Ratna). Bilih bade naroskeun kumaha criteria lombana mah mangga taroskeun ka katua osis (Andi Maringgih/08976543216).

Sekertaris Osis


                                                                                                                Sarah Dewitha

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

        PENGAMATAN SEL HIDUP
        (Pada Sel Bawang Merah)
Oleh : Nurul Amaliya, XI IPA 2

                            

                                            A.   Tujuan :
    Mengamati struktur sel hidup bawang merah.
    
                                            B.    Alat dan Bahan :
1.    Mikroskop dengan perlengkapannya
2.    Kaca preparat / gelas benda
3.    Kaca penutup / deckglass
4.    Pipet
5.    Bawang merah
6.    Air
7. Silet

                                            C.    Cara Kerja :
1.    Menyiapkan mikroskop dengan perlengkapannya.
2.    Membuat preparat selaput bawang merah dengan mengupas kulit ari bawang merah yang masih segar dengan menggunakan tangan.
3.    Meletakkan epidermis / kulit ari dari bawang merah dengan tepat di atas setetes air pada kaca obyek, kemudian tutup dengan kaca penutup / deckglass.
4.    Mengamati dan menggambar hasil pengamatan
5.    Mengamati dan mencocokan hasilnya dengan data yang sudah ada.

                                     
                                      D. Hipotesis
Permukaan antara sel yang satu dengan sel yang lainnya pada sel bawang putih saling berhubungan satu sama lain.

                                      E. Hasil Pengamatan
Bentuk sel pada bawang merah terlihat lonjong dan permukaannya bersatu antara sel yang satu dengan sel yang lainnya. Terdapat epidermisnya namun tidak begitu terlihat.

                                         
                                                      F. Analisis
Hasil Hipotesis sesuai dengan hasil pengamatan.

                                           G. Kesimpulan
Bentuk/struktur sel pada bawang merah umumnya terlihat agak lonjong. Dan antara sel satu dengan lainnya saling menyatu.